Kenali Modus Penipuan WhatsApp Terbaru dan Paling Berbahaya

Kenali Modus Penipuan WhatsApp Terbaru dan Paling Berbahaya

Penipuan WhatsApp akhir-akhir ini semakin merajalela dan sangat meresahkan. Jenis dan modus kejahatan di WhatsApp juga semakin bervariasi.

Dengan semakin banyaknya pengguna WA di Indonesia, penipuan melalui SMS atau pesan singkat sudah mulai berkurang, namun aksi kejahatan dengan modus penipuan melalui aplikasi WhatsApp semakin meningkat.

Berdasarkan data yang di rilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pada rentang waktu Januari hingga Agustus 2020 telah terjadi 190 juta kasus serangan cyber.

Motif dan modus operandinya juga bermacam-macam. Mulai dari menang kuis, mengabarkan ada keluarga yang di rumah sakit, atau mengaku dari petugas bank. Bahkan, ada juga yang langsung meminta sejumlah uang.

Para pelaku tindak kejahatan penipuan di WA sangat mahir mengelabui calon korbanya. Misalnya, dia tiba-tiba sok akrab dan sok kenal. Bahkan, cara bicaranya sopan dan halus, selalu berusaha meyakinkan dengan tutur kata yang manis, dan lain sebagainya.

Supaya Anda tidak menjadi korban penipuan via WhatsApp berikutnya, alangkah baiknya jika Anda mengetahui ciri-ciri dan ragam bentuk kejahatan di WA. Modusnya antara lain sebagai berikut:

 

Modus Penipuan Berkedok Hadiah atau Giveaway

Jenis penipuan yang paling banyak terjadi adalah berkedok hadiah atau giveaway. Biasanya, pelaku akan memakai foto profil merek produk atau perusahaan yang terkenal. Kemudian, memberitahukan jika Anda sebagai salah satu pemenang yang berhak mendapatkan hadiah.

Namun, untuk mendapatkan hadiah tersebut, si calon korban akan di suruh masuk ke situs web perusahaan. Website tersebut tentu saja palsu, tapi memakai nama domain yang di buat mirip dengan web resmi perusahaan yang asli.

Oleh karena itu Anda benar-benar harus hati-hati, lihat dengan teliti nama domain situs web dari si penipu tersebut huruf demi huruf, misalnya web resmi yang asli milik Telkomsel adalah www.telkomsel.com, si pelaku bisa saja menggunakan nama website www.tellkomsel.com (huruf l-nya ada dua), atau www.telkomsel.info (extensi domain memakai dot info), dan nama domain lain yang sangat mirip.

 

Baca Juga: Cara Membuat WhatsApp Terakhir Dilihat Padahal Online “Trik Terbaru”

 

Penipuan Pakai WhatsApp Berkedok Minta Tolong

Modus operandi penipuan melalui WhatsApp dengan kedok meminta pertolongan cukup marak akhir-akhir ini.

Biasanya si pelaku memakai biodata dan foto profil orang yang Anda kenal. Lalu penipu akan mengirim pesan yang seolah-olah di suruh teman Anda untuk meminjam sejumlah uang dengan dalih yang bermacam-macam.

 

Penipuan Mengaku Kasir Indomaret & Alfamart

Beberapa waktu yang lalu cara menipu menggunakan WhatsApp yang cukup viral di berbagai media sosial adalah penipuan dengan mengaku sebagai kasir kedua minimarket tersebut.

Agar bisa di percaya oleh calon korbannya, pelaku biasanya memakai gambar profil palsu. Misal, foto seseorang yang mengenakan baju seragam resmi Indomaret atau Alfamart (foto ini kemungkinan besar di dapat dari Internet).

Modus WhatsApp penipuan mengaku kasir mini market ini akan di awali dengan pengiriman SMS atau pesan singkat ke nomor HP Anda dalam bahasa Thailand.

Selanjutnya penjahat tersebut mengirim pesan melalui WA yang seolah-olah terjadi kesalahan dalam mengirim voucer game.

Lalu, pelaku akan meminta kepada calon korbannya untuk mengirimkan kembali kode 6 digit. Kode tersebut sebelumnya telah dikirim melalui sms menggunakan berbahasa Thailand.

Jika Anda mengalami kasus seperti ini, maka tetap waspada dan jangan sampai terkecoh. Sebab, kode yang dikirim tersebut sebenarnya adalah kode OTP untuk mengambil alih akun WA Anda. Apabila kode itu Anda berikan, maka akun WhatsApp akan di ambil alih untuk di salahgunakan oleh pelaku.

 

Modus Penipuan Berkedok Dana Bantuan Pemerintah

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan kesulitan ekonomi pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Dan hal ini juga di manfaatkan oleh para pelaku kriminal untuk memperdaya calon korbannya.

Beberapa hari ini cukup banyak chat penipuan melalui WA dengan cara membagikan link kartu prakerja atau bantuan sosial.

Orang-orang yang sedang mengalami kesulitan keuangan pada umumnya akan mudah di kelabui dan mengikuti apa saja perintah si penipu.

Banyak modus operandi kejahatan dengan kedok bantuan dari pemerintah. Penipuan ini biasanya di lakukan dengan cara si pelaku mengirim sebuah tautan ke WhatsApp calon targetnya.

Yang banyak terjadi dengan menggunakan url www.prakerja.vip (domain menggunakan ekstensi dot vip). Setelah masuk ke website tersebut, lalu calon korban akan di suruh memasukan data pribadi. Seperti umur, alamat, pekerjaan, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)

Jika data-data pribadi Anda sudah di masukan, maka Anda telah terperangkap oleh aksi penipuan tersebut. Karena, data itu akan di salahgunakan oleh si pelaku.

Jangan sampai Anda terkecoh dan menjadi korban penipuan ini. Perlu Anda ketahui bahwa situs resmi kartu prakerja yaitu www.prakerja.go.id dan BUKAN www.prakerja.vip atau yang lainnya.

 

Baca Juga: 4 Cara Sadap Akun Google (Gmail) Terbaru, Termudah, dan Tercepat

 

Demikian artikel Kami kali ini tentang modus penipuan WhatsApp terbaru yang sangat berbahaya. Semoga bermanfaat untuk seluruh pembaca setia Lintas Redaksi. Terima kasih.

Situs ini menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman menjelajah yang lebih baik. Dengan menjelajahi situs web ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.